Menang Gugatan, PT KAI Amankan Aset Berdasarkan Surat Zaman Kolonial Belanda Sebagai Aktiva Tetap Perumka

Menang Gugatan, PT KAI Amankan Aset Berdasarkan Surat Zaman Kolonial Belanda Sebagai Aktiva Tetap Perumka

Suasana peninjauan aset negara di Emplasemen Stasiun Suka Cinta, Desa Suka Marga, Desa Payo, Desa Gunung Agung, Kecamatan Merapi Barat, Lahat. foto: agustriawan/oganilir.co--

BACA JUGA:Gerbong Kereta Api Mewah untuk Menikmati Panorama Indah Perjalanan, Namanya Panoramic, Antusias Peminat Tinggi

BACA JUGA:Perlintasan Rel Kereta Api Tanpa Palang Pintu di Tanjung Rambang Prabumulih Makan Korban Lagi, Warga Jabar 

Aida berharap keberhasilan ini dapat mengubah persepsi masyarakat tentang grondkaart. 

‘’Karena masih timbul persepsi berbeda pada sebagian masyarakat akan kekuatan hukum grondkaart yang mengakibatkan sering terjadi konflik kepemilikan lahan,’’ ujarnya.

Dikatakan, adanya grondkaart didukung Surat Menteri Keuangan No. S-II/MK.16/1994 tanggal 24 Januri 1995 yang ditujukan pada Kepala BPN yang berisi dua poin pokok. 

BACA JUGA:Gerbong Kereta Api Mewah untuk Menikmati Panorama Indah Perjalanan, Namanya Panoramic, Antusias Peminat Tinggi

BACA JUGA:Perlintasan Rel Kereta Api Tanpa Palang Pintu di Tanjung Rambang Prabumulih Makan Korban Lagi, Warga Jabar 

Yakni tanah yang diuraikan dalam grondkaart pada dasarnya merupakan kekayaan negara yang dipisahkan sebagai aktiva tetap Perumka. 

Jadi tanah tersebut perlu dimantapkan statusnya menjadi milik atau kekayaan Perumka yang saat ini PT KAI (Persero). 

‘’Dengan menangnya PT KAI dalam perkara ini tentunya akan menambah semangat kami untuk berjuang mengembalikan aset negara yang masih berada di tangan oknum yang tidak bertanggung jawab,’’ katanya. (gti)

 

 

Sumber: