Orang Tua di Lebong Ini Terpaksa Kerangkeng Anaknya, Sudah 4 Kali Rebab Sukses Kelabui Petugas

Orang Tua di Lebong Ini Terpaksa Kerangkeng Anaknya, Sudah 4 Kali Rebab Sukses Kelabui Petugas

FR orang dengan gangguan jiwa terlihat terkurung di dalam kerangkeng yang dibuat orang tuanya di kecamatan Tubei, Lebong, Bengkulu. foto: adit/curupekspress.com/oganilir.co--

LEBONG, OGANILIR.CO  - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Tubei, kabupaten Lebong, provinsi Bengkulu ini terpaksa dikerangkeng orang tuanya. 

Pria yang terkurung dalam kerangkeng itu inisialnya FR, usia 40 tahun, sudah empat kali menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Bengkulu namun tak kunjung sembuh.

Uniknya, FR sudah empat kali juga mengelabui petugas, ia mengatakan dirinya sudah sehat, dan boleh pulang. Namun kenyataannya saat pulang orang tuanya mendapati FR belum sembuh.

Karena sudah empat kali akhirnya orang tua FR mengurung anaknya itu agar tidak membahayakan keluarga dan warga sekitar. 

BACA JUGA:Jangan Lupa Sore Ini PSMS Medan vs Sriwijaya FC di Stadion Teladan Medan

Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebong, Bengkulu akhirnya mendapatkan laporan ada pria yang dikerangkeng itu.

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebong berjanji dalam waktu dekat akan mengevakuasi FR ke rumah sakit jiwa di provinsi Bengkulu.

Informasinya gangguan kejiawaan yang dialami FR ini telah dialaminya sejak tahun 2004 silam.

Plt Dinas Sosial Lebong, Puji Warno Spd menyampaikan, jika saat ini pihaknya tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengevakuasi ODGJ tersebut.

BACA JUGA:Gilas Wolves 3-0, Manchester City Rebut Tahta Liga Inggris dari Arsenal

Salah satunya yaitu memproses kartu BPJS yang bersangkutan agar dapat di evakuasi secepatnya ke Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Bengkulu.

"Salah satu syarat ODGJ itu diterima di RSJ harus memiliki BPJS, karena diketahui keluarganya ini masuk dalam kategori tidak mampu, maka persyaratannya kita yang urus," kata Puji.

Menurut Puji, untuk memproses BPJS sebagai syarat ke RSJ itu memakan waktu selama 14 hari kedepan, namun tak menutup kemungkinan pihaknya menargetkan agar ODGJ segera secepatnya di evakuasi dalam akhir bulan September ini.

"Kami juga masih berupaya merayu orang tua ODGJ tersebut karena yang bersangkutan masih menolak anaknya untuk di bawa ke rumah sakit jiwa (RSJ), " ucapnya.

Sumber: curupekspress.com