Kabut Asap Makin Tebal di Palembang, Kendaraan Roda Dua Nyalakan Lampu

Udara Palembang diselimuti kabut asap, Jumat 15 September 2023 pagi. foto: dendi romi/oganilir.co--
Kabut asap yang menyelimuti udara Palembang ini hampir sama dengan kejadian pada tahun 2015 dan 2019 lalu. Hanya saja kabut asap yang terjadi kali ini tidak sampai mendapat protes dari Pemerintah Singapura dan Malaysia. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 2015 dan 2019 lalu, Pemerintah Malaysia meliburkn sekolahnya yang berdekatan dengan Pulau Kalimantan.
BACA JUGA:Potensi Karhutla di Sumsel Cukup Tinggi
Windra, salah satu warga mengatakan bahwa kabut asap yang menyelimuti udara Palembang sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir setiap hari menyebabkan kabut asap.
"Tidak ada jalan lain selain berdoa memohon kepada Allah SWT agar turun hujan. Karena himbauan dan sanksi tegas yang diberikan aparat juga tidak mempan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Windra.
Menyikapi kualitas udara yang buruk di Palembang, Kepala Dinas Kesehatan Palembang dr Hj Fenty Aprina mengeluarkan edaran kepada warga untuk menggunakan masker, banyak minum air putih, makan buah dan sayur, dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gangguan pernapasan.
"Memakai masker di sini bukan berarti adanya virus COVID-19, melainkan untuk tidak menghirup udara yang tidak sehat," kata Fenty Aprina.
BACA JUGA:Karhutla Marak, BPBD Prabumulih Himbau tak Bakar Sampah
Fenty menghimbau masyarakat Kota Palembang untuk membatasi melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak penting. "Warga yang mengalami gangguan pernapasan harus hati-hati," tukasnya.
Sumber: