Waduh, Lima Produk Obat Sirup Ternyata Mengandung EG dan DEG di Atas Batas Aman, Ini Penjelasan BPOM

Waduh, Lima Produk Obat Sirup Ternyata Mengandung EG dan DEG di Atas Batas Aman, Ini Penjelasan BPOM

Lima produk obat sirup ternyata mengandung eg dan deg di atas batas aman ini penjelasan BPOM. foto: ilustrasi/jpg/oganilir.co.--

JAKARTA, OGANILIR.CO - Terkait maraknya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan warga untuk mewaspadai dini penggunaan obat sirup parasetamol.

Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam siaran langsung Instagram Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (@ikatandokterindonesia), Selasa, 18 Oktober 2022.

Nah, yang terbaru Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) temukan lima produk obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas batas aman.

"Hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 (lima) produk," tulis BPOM dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.

BACA JUGA:Detik-detik Pelaku Buang Mayat Terekam CCTV, Tersenyum Lebar dan Jasad Berakhir di Tol Becakayu

BPOM menjelaskan sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari 4 (empat) bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol, yang bukan merupakan bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan sirup obat.

Temuan itu berdasarkan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022 lalu.

BPOM sendiri masih melakukan proses penyelidikan untuk melihat keterkaitan langsung kasus AKI dan senyawa EG yang terkandung dalam obat.

BPOM bersama Kementerian Kesehatan, pakar kefarmasian, pakar farmakologi klinis, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak terkait lainnya masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif berbagai kemungkinan faktor risiko penyebab terjadinya gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI).

BACA JUGA:Istri Dibonceng Teman Pria, Suami Terbakar Api Cemburu, Pisau Tertancap di Leher, Siapa yang Tewas?

Berkaca, kata Piprim Basarah Yanuarso, pada kasus kematian puluhan anak di Gambia, Afrika diduga meninggal usai mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

"Kemarin rapat bersama Pak Menkes, kita harapkan, kita hindari dulu penggunaan obat paracetamol sirup, belajar dari kasus Gambia. Sambil kita cari buktinya di Indonesia benar tidak ada [kaitan dengan obat], seperti itu," kata Piprim dalam live instagram @idai_ig, Selasa, 18 Oktober 2022.

Pihaknya menilai obat tersebut harus dihentikan sampai pemerintah berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak, dr Henny Adriani Sp.A (K), membeberkan, gangguan ginjal akut pada anak di tahap awal, itu bisa dilihat dari produksi urine. Sedangkan tanda dan gejalanya akan muncul belakangan.

Sumber: fajar