JAKARTA, OGANILIR.CO - Diduga memproduksi obat sirop mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas yang ditentukan, dua perusahaan farmasi disegel Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara itu, Bareskim Polri tengah memeriksa dua perusahaan farmasi yang disebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggunakan kandungan zat berbahaya di kasus gagal ginjal akut pada anak.
Direktur tindak pidana tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto, menegaskan, pihaknya sedang mendalami dan mengumpulkan semua sampel.
"Sekarang belum ada yang memastikan penyebab gagal ginjal itu obat tersebut atau apa," beber Pipit Rismanto kepada awak media, Jumat, 28 Oktober 2022.
Pipit juga tidak merinci perusahaan yang disegel itu."Tapi kita juga akan melakukan pendalaman, membantu BPOM. Untuk masalah dua perusahaan silahkan nanti komunikasi dengan BPOM," tuturnya.
"Kita sedang dalam proses semua sampel dan juga akan meminta klarifikasi pihak pihak yang memproduksi," sambungnya.
BACA JUGA:Dulu di Polisi Tidak Ditahan, Nikita Mirzani Ajukan Penangguhan, Alasannya Lainnya Seorang Ibu
Pemerintah memastikan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) pada pasien di Indonesia sudah bisa disembuhkan.
"Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxicnya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit. Sudah ketemu obatnya, namanya Fomepizole (injeksi)," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers AKI di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurut Budi, obat tersebut hingga sekarang belum tersedia di Indonesia, sehingga masih didatangkan dari produsennya di negara Singapura.
BACA JUGA:Usai Membuang Jasad Pacarnya di Got, Hendrik Masih Bantah Membunuh, Pacarnya Jersy Sutanto Keracunan
Obat tersebut kemudian dicoba kepada 10 pasien AKI yang sedang dirawat di RSCM. Reaksi Fomepizole memicu perbaikan gejala pasien, dan sebagian lainnya stabil, kata Budi menambahkan.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah telah menemukan obat yang relevan pada penyebab penyakit gagal ginjal akut pada anak.
"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," katanya.