BANYAK versi cerita fenomenal Si pahit Lidah atau Serunting Sakti selama ini.
Popularitas legenda ini. Cerita yang muncul pun beragam. Mulai dari kisah kesaktian si pahit lidah hingga cerita tragis akhir sang pendekar.
Legenda ini menjadi cerita rakyat di Sumatera Selatan, Begkulu dan Lampung.
Kisah legenda Si Pahit Lidah yang pertama memiliki kisah dengan jalan cerita mengambarkan kehidupan Si Pahit Lidah bersama istrinya dan adik iparnya yang bernama Aria Tebing.
Dalam kisah versi ini, oposisi tokoh Serunting Sakti dengan Aria Tebing menjadi bumbu perselisihan dalam hubungan antara kedua tokoh dalam cerita ini.
Kisah Si Pahit Lidah yang kedua memiliki kisah dengan jalan cerita tentang pertempuran Si Pahit Lidah dengan Si Mata Empat.
Dalam kisah ini hanya menceritakan tentang adu kesaktian antara Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat.
Si Pahit Lidah meninggal akibat tipu muslihat Si Mata Empat. Demikian juga Si Mata Empat, menemui ajalnya akibat keracunan lidahnya Si Pahit Lidah.
Secara umum, demikianlah pola cerita dan legenda Si Pahit Lidah yang beredar di kalangan masyarakat. Di luar cerita dan legenda Si Pahit Lidah yang tersebar luas tersebut.
Di kalangan masyarakat yang ada di daerah Besemah, ternyata memiliki versi cerita sendiri tentang kisah Si Pahit Lidah.
Beberapa kisah yang dituturkan memiliki orientasi cerita yang dipengaruhi oleh latar tinggalan megalitik yang ada di daerah mereka.
Seperti penuturan cerita Si Pahit Lidah yang disampaikan oleh Pak Idriansyah dari Desa Tanjung Telang, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat.