Honorer Dilarang, Pemkab Jayapura Angkat Guru Kontrak

Honorer Dilarang, Pemkab Jayapura Angkat Guru Kontrak

Ted Y Mokay. foto: antara--

Honorer Dilarang, Pemkab Jayapura Angkat Guru Kontrak

SENTANI, oganilir.co - Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Papua mengalokasikan anggaran Rp19 miliar untuk membayar gaji guru kontrak pada tahun 2024. Guru kontrak tersebut berjumlah 362 orang.

“Sekarang pemerintah sudah melarang gunakan guru honor, makanya melalui kebijakan daerah, kita tanggulangi kekurangan guru dengan menggunakan alokasi dana otonomi khusus (otsus) 2024 sebesar Rp 19 miliar,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay di Sentani, Rabu 13 Maret 2024. Dia mengatakan 362 guru kontrak ini menjawab kekurangan guru yang selama ini dialami.

Jumlah Sekolah Dasar (SD) 138, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 49, Sekolah Menengah Atas (SMA) 24 dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) delapan yang tersebar di 139 kampung dan lima kelurahan, sehingga kekurangan guru tetap saja ada,” ujarnya.

BACA JUGA:Mahasiswa se-Jabodetabek Aksi di Depan Kampus UNJ Minta Jokowi Mundur, Guru Besar-Dosen Bergabung

Dia menjelaskan bahwa jumlah guru berstatus aparatur sipil negara, termasuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja kurang (PPPK), lebih 1.000 orang, dan itu pun masih sangat kurang. Permintaan guru itu tinggi karena jumlah siswa setiap tahun terus mengalami penambahan yang disebabkan perpindahan penduduk dari luar ke Kabupaten Jayapura dan umur siswa yang masuk sekolah pun tinggi.

“Saya contohkan sekolah-sekolah di pinggiran itu biasanya satu guru harus mengajar seratusan anak, ada juga guru yang sudah pegawai (ASN) tetapi tidak melaksanakan tugas dan ini yang menjadi masalah,” imbuhnya.

Dia menambahkan telah menyiasati kekurangan guru pada 2023 dengan pengangkatan guru kontrak menjadi PPPK, tetap saja masih kekurangan tenaga. “Mau tidak mau, suka tidak suka alternatifnya kita gunakan dana otsus untuk membiayai guru kontrak untuk mengajar anak-anak kita di pinggiran yang mayoritas anak-anak Papua,” jelasnya.

BACA JUGA:Diundang Wantannas, Beberapa Guru Besar di Semarang Ogah Datang

Dia berharap 362 guru yang telah menandatangani kontrak pada tahun ini supaya dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya, serta jangan meninggalkan tempat tugas.

“Kami berharap guru-guru ini harus memiliki jiwa pendidik yang kuat, karena mereka dibiayai oleh dana otsus sehingga mereka harus memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Papua di kampung-kampung,” katanya. (jpnn)

 

Sumber: