Polisi Buru Pasutri Pemilik Gudang BBM yang Terbakar Menewaskan Tiga Orang di Muara Enim, Ini Kasus Ketiga

Polisi Buru Pasutri Pemilik Gudang BBM yang Terbakar Menewaskan Tiga Orang di Muara Enim, Ini Kasus Ketiga

Kapolres Muara Enim dan jajaran melakukan olah TKP di lokasi gudang BBM yang terbakar di Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, kemarin. foto: gite/koransumeks--

Kasus terbakarnya tempat penampungan/penimbunan minyak sudah berulang kali terjadi sebelumnya. Selain di wilayah Ogan Ilir, juga di Lubuklinggau, Muara Enim, dan Lahat.

Sebelumnya, anggota DPR-RI Komisi VII bidang Energi, Riset, dan Teknologi, Yulian Gunhar mengaku ironi. Di tengah tingginya kebutuhan BBM masyarakat, kasus penimbunan minyak marak terjadi. Baik dari truk tangki BBM yang “kencing” di tempat-tempat tertentu, maupun illegal drilling.

Kata Gunhar, dari informasi yang diperolehnya, di Sumsel ada sekitar 50 titik tempat penimbunan BBM. “Di Ogan Ilir saja sekitar 30 titik. Baik diduga dioplos dari ilegal drilling maupun penyelundupan BBM bersubsidi atau industri,” bebernya.

BACA JUGA:Begal dan Pembunuh Pelajar SMP di Musi Rawas Sukses Diringkus Anggota Polres Mura, Sempat Sayembara Rp5 Juta

Untuk mengoplos, minyak resmi dari Pertamina dicampur minyak hasil penyulingan tradisional asal Muba atau daerah lain. 

“Titik penimbunan banyak di Ogan Ilir atau Muba, karena Jalan Lintas Timur dan Jalan Lintas Tengah merupakan jalur segitiga emas. Mudah mengeluarkan atau mengirim BBM ke berbagai wilayah,” tandas Gunhar. (way/dik)

 

 

Sumber: