Stunting di Sumatera Selatan Turun Signifikan, Ternyata Bukan Hanya Soal Gizi, Sebab Lainnya Adalah Pola Hidup

Stunting di Sumatera Selatan Turun Signifikan, Ternyata Bukan Hanya Soal Gizi, Sebab Lainnya Adalah Pola Hidup

Stunting di Sumatera Selatan turun signifikan. foto: ilustrasi/oganilir.co.--

SUMSEL, OGANILIR.CO – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) peringkat 1 nasional penurunan angka stunting

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, turun 6,2 persen dari 24,8 persen pada 2021 menjadi 18,6 persen. 

Sedangkan rata-rata di Indonesia di angka 21,6 persen.

Ada tiga daerah dengan penurunan angka stunting tertinggi di Sumsel sepanjang 2022. Kabupaten OKI, OKU dan Lubuklinggau. 

BACA JUGA:Kuatkan Sinergi, FKPPS Targetkan Kota Palembang Zero Stunting pada 2023

BACA JUGA:Lumbung Batubara Tapi Merapi Barat Angka Stuntingnya Tertinggi di Kabupaten Lahat

“Karena itu Provinsi Sumsel dapat penghargaan. Tiga daerah itu juga,” kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumsel, Mediheryanto SH MH.

Prestasi membanggakan itu diungkapnya dalam podcast Ngobrol Santai (Ngobras) bersama GM sumeks Hj Nurseri Marwah, Senin,20 Februari 2023.

Katanya, penangangan stunting yang efektif bukan setelah anak dilahirkan. Tapi sejak dari calon pengantin, bahkan remaja.

“Calon pengantin yang memiliki penyakit anemia, boleh menikah. Tapi hamilnya nanti, ditunda dulu. Karena resiko stunting anaknya nanti,” ungkap dia. 

BACA JUGA:Kuatkan Sinergi, FKPPS Targetkan Kota Palembang Zero Stunting pada 2023

BACA JUGA:Lumbung Batubara Tapi Merapi Barat Angka Stuntingnya Tertinggi di Kabupaten Lahat 

Kata Medi, definisi stunting bukan hanya pendek seperti anggapan masyarakat selama  ini. 

Tapi, dipengaruhi oleh perkembangan (otak) dan pertumbuhan (fisik) anak. “Ada yang pendek, tapi otaknya cerdas,” ujarnya.

Sumber: