Sesuatu di Tandon Air Jadi Penyebab Puluhan Pekerja Tambang di Rawas Ilir Keracunan

Sesuatu di Tandon Air Jadi Penyebab Puluhan Pekerja Tambang di Rawas Ilir Keracunan

Pekerja tambang batubara yang keracunan di Rawas Ilir telah sembuh dan berfoto bersama tim medis Puskesmas Pauh Rawas Ilir, Muratara. foto: puskesmas pauh/oganilir.co. --

BACA JUGA:Sempat Dikira Ayan, Driver Ojol Didekati Sat Pol PP Balaikota Makassar Mulutnya Berbusa, Diduga Minum Baygon

Sementara itu, semua korban keracunan dengan jumlah puluhan itu, saat ini sudah sembuh total setelah mendapatkan perawatan intensif di sejumlah pusat kesehatan Muratara.

KUPT Puskesmas Pauh Dr Arnida mengkonfirmasi, sejumlah pasien keracunan yang sempat mereka rawat bisa kembali normal sekitar 24 jam hingga 2 x 24 jam.

"Dua hari perawatan semua sudah bisa pulang semua. Semua pasien bisa pulih normal dan tidak ada yang sampai meninggal," tutupnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, puluhan pekerja tambang mendatangi Puskesmas Bingin Teluk dan Puskesmas Pauh melapor karena mengalami gejala yang mengarah pada dugaan keracunan makanan pada 4 September 2019.

BACA JUGA:Pembobol ATM di Lubuklinggau Ternyata Melibatkan Para Copet di Rejang Lebong Bengkulu

Puluhan warga di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diduga mengalami keracunan makanan.

Informasi diperoleh, puluhan warga itu diketahui para pekerja subkontraktor salah satu perusahaan tambang batubara di Kecamatan Rawas Ilir.

Puluhan pekerja yang diduga keracunan makanan tersebut dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk dan Puskesmas Pauh.

"Banyak orang masuk Puskesmas, ada puluhan, kabarnya keracunan, mereka pekerja PT BSE, subkon PT BSL di Belani," ujar informasi, Senin, 5 Septmber 2022 malam.

BACA JUGA:Pembobol ATM di Lubuklinggau Ternyata Melibatkan Para Copet di Rejang Lebong Bengkulu

Kapolsek Rawas Ilir, Iptu M Abdul Karim membenarkan ada banyak warga berobat ke Puskesmas Bingin Teluk dan Puskesmas Pauh diduga karena keracunan makanan.

"Iya benar ada, sampai sore tadi ada 30-an orang, terbagi ada di Puskesmas Pauh, ada di Puskesmas Bingin Teluk, itu baru diduga (keracunan)," katanya. (zul)

 

Sumber: