Tujuh Perempuan Warga Ogan Ilir ,Korban Human Trafficking. Terbujuk Gaji Besar Bekerja di Negeri Orang

Kapolres Ogan Ilir AKBP H Andi Baso Rahman merilis ungkap perkara Human Trafficking--
Saat menuju Negeri Malaysia, mereka para korban diajak keliling berjalan-jalan (Healing) terlebih dahulu oleh Tersangka tersangka di Kepulauan Riau. Setelah itu, korbannya dipertemukan dengan orang yang ingin mempekerjakannya saat berada di pelabuhan.
"Di Pelabuhan itu, mereka dilengkapi dokumen oleh orang yang ingin mempekerjakannya. Mulai dari paspor dan lain-lain,"lanjut AKBP Andi Baso.
BACA JUGA:7 Bintara Dimandikan Kembang, Kapolres: Kami Bangga dengan Mereka
Para korban juga mengaku mendapat ancaman dari Tersangka, ‘’Bentuk ancamannya para korban akan ditinggalkan alias diterlantarkan, tanpa bisa pulang kembali ke Desanya,’’lanjutnya.
Nah setelah para Korban bekerja dengan majikannya, gaji para korban selama tiga bulan tidak diterima, karena sesuai dengan perjanjian . "Kisarannya gaji mereka RM 1.500 hingga RM 1.700, yang diambil Tersangka,’’beber Kapolres.
Masih kata Kapolres, seluruh wanita yang menjadi korban, dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga,’’Dan saya memastikan tidak ada korban yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK),’’tegasnya.
Sementara Wadir Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP Tulus Sinaga SIK kasus tersebut mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Polres Ogan Ilir, lantaran berhasil mengungkap perkara Human Trafficking,
"Perkara ini merupakan kejahatan yang kita anggap serius di bangsa ini. Makanya, konsentrasi kepolisian diarahkan ke sini," katanya.(Sid)
Sumber: