Belum Ada Obat, Sudah Banyak Tertular HIV/AIDS di Sumsel, Pelaku Berganti Pasangan dan Hubungan Sesama Jenis

Belum Ada Obat, Sudah Banyak Tertular HIV/AIDS di Sumsel, Pelaku Berganti Pasangan dan Hubungan Sesama Jenis

Belum ada obat sudah banyak tertular HIV/AIDS di Sumsel. Pelaku berganti pasangan dan hubungan sesama jenis. foto: grafis koransumeks/oganilir.co--

BACA JUGA:Dulu Khawatir Cuaca Panas Piala Dunia Qatar, Sekarang Penonton dan Pemain Ngeluh AC di Stadion Terlalu Dingin

Kepala Dinkes Muratara, dr Arios menjelaskan, virus HIV menyerang imunitas tubuh. Bisa mengakibatkan komplikasi beragam penyakit akibat penurunan imunitas tubuh. 

“Kita mengajak seluruh masyarakat agar dapat mencegah HIV, dengan mengendapkan pola adab, agama, kesusilaan dan lainnya,” katanya.

Sesuai tema Hari AID Sedunia ini, equalize atau kesetaraan dalam mendapatkan akses dan fasilitas pelayanan kesehatan. 

“Untuk penderita HIV itu terus kita motivasi dalam pengobatan khusus, agar mereka terus berobat dan selalu menjaga imunitas tubuh,” bebernya.

BACA JUGA:Argentina Hajar Polandia, Meksiko Tekuk Arab Saudi, Albicelestes Gandeng Putih Merah ke Babak 16 Besar

Sementara, Kepala Dinkes Lahat, Taufiq M Putra SKM MM melalui Aiwa Marlina SKM MM mengatakan, di kabupaten itu ada 13 penderita HIV/AIDS. Butuh perhatian serius. 

“Bukan hanya HIV/AIDS yang diskrining, tapi juga penyakit kelamin lain dan hepatitis,” ungkapnya.

Jumlah penderita berkurang dari tahun sebelumnya. Sebelumnya ada 14, namun meninggal  1 orang. “Mayoritas perempuan, karena seks bebas. Lalu ada juga karena tertular oleh suami,” tambahnya. 

Kepala Puskesmas Jarai, dr Ica MKes, mengatakan, bila ditemukan orang yang terinfeksi, akan langsung dilaporkan ke Dinkes.

BACA JUGA:Posisi Duduk Jongkok, Kakek Mr X Ditemukan Tidak Bernyawa

Di Muara Enim, tercatat ada 21 penderita HIV/AIDS. Sebagian besar terjadi karena perilaku hubungan seks bebas dan seks yang menyimpang. 

“Jumlahnya fluktuatif, ada karena meninggal dunia, perpindahan domisili atau juga yang penderita baru,” ujarnya.

Diakui dr Ica, sebagian besar disebabkan oleh hubungan seks bebas atau perilaku seks menyimpang,  dalam hal ini gay.

“Penderita itu sebagian besar pekerja seks komersial (PSK),” tuturnya.  

Sumber: