Mahasiswi Asal Beti Ogan Ilir, Ditemukan Tewas di Kos di Palembang

OGANILIR.CO- Seorang mahasiswi asal Desa Beti Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir, ditemukan tewas di tempat Kos milik H. Ismail di Jalan Lebak Rejo Lorong  H. Abu Bakar No. 1149A RT 18 RW 06 Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Kota Palembang, Rabu 25 September 2024 sekitar pukul 12.30 wib.

Korban diketahui bernama  Amanda Febrianti (20 tahun) ,  ditemukan tergeletak didepan kamar mandi lantai 2, dengan kondisi keluar darah dari mulutnya.

Orang pertama yang mengetahui tewasnya mahasiswi UIN Raden Fatah  Palembang tersebut, adalah kekasihnya sendiri M. Romzul Fayyad (22 Tahun).

BACA JUGA:Imbas Mahasiswi PPDS FK Undip Bunuh Diri, Kemenkes Tutup Prodi di RSUP Kariadi

Warga Dusun V Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel).

Selain M Romzul juga ada saksi lainnya  Wancik (62 Tahun) Ketua RT setempat dan pemilik kost Ismail  (55 Tahun)

Ketiga saksi ini sempat mendobrak  alias membuka paksa pintu kos Korban Amanda.

BACA JUGA:Perampok Mahasiswi Ditangkap Polres Ogan Ilir

Informasi yang dihimpun sebelum Korban Amanda ditemukan tewas, pemilik Kos H Ismail 

sekitar pukul 08.00 Wib,  Korban Amanda di telepon oleh kekasihnya  M. Romzul  namun tidak diangkat,  kemudian M Romzul menemui pemilik kos untuk meminta kunci dan mencoba membuka pintu kamar Korban, namun tidak bisa dibuka.

Selanjutnya  M Romzul  mengembalikan kunci kepada pemilik kos H. Ismail, namun tidak langsung pulang, melainkan menunggu didepan pintu kamar korban sambil mengetuk pintu kamar namun karena tidak ada jawaban  M Romzul langsung pulang kerumahnya.

BACA JUGA:Rusunawa Kebobolan, Motor Mahasiswi Unsri Lenyap.

Selanjutnya  pukul 12.30 Wib, M Romzul  datang lagi kekos H Ismail dan meminta kunci duplikat kembali untuk membuka kembali pintu kos Korban, namun tetap tidak bisa dibuka, akhirnya  pintu dibuka paksa.

Saat terbuka , terlihat  Korban Amanda tergeletak didepan pintu kamar mandi dalam keadaan berdarah pada bagian mulut dan hidung, M Romzul berusaha  untuk memeluk Korban, namun dilarang oleh H Ismail.

Sumber: