Banyak Versi Cerita Rakyat Si Pahit Lidah, dari Cerita Kedigdayaan Sampai Cerita Berakhir Bahagia dan Duka

Rabu 21-12-2022,10:07 WIB
Editor : Julheri

Pada hari yang telah ditentukan, Pangeran Serunting dan Aria Tebing pergi ke sebuah padang ilalang. 

Setiba di sana, pertarungan pun dimulai. Baru saja pertarungan itu dimulai, Aria Tebing sudah mulai terdesak oleh serangan-serangan kakak iparnya. 

Hal itu menunjukkan bahwa betapa tingginya kesaktian Pangeran Serunting.

 

Meskipun demikian, Aria Tebing tidak gentar karena sudah mengetahui kelemahan sang pangeran, Pada saat yang tepat, ia segera menombak ilalang yang bergetar di padang itu, Seketika itu pula, sang Pangeran jatuh tersungkur ke tanah dengan keadaaan luka parah. 

Merasa dikhianati oleh istrinya, Pangeran Serunting pergi meninggalkan kampung halamannya menuju ke Gunung Siguntang untuk bertapa. Setiba di sana, tiba-tiba ia mendengar suara gaib dari Sang Hyang Mahameru.

“Hai, anak muda. Maukah engkau mendapatkan kekuatan gaib?” tanya suara itu.

“Saya sangat mau, wahai Sang Hyang Mahameru,’ jawab Pangeran Serunting.

 

“Baiklah, tapi ada syaratnya yaitu engkau harus bertapa di bahwa pohon bambu hingga daun bambu itu menutupi seluruh tubuhmu,’ kata Sang Hyang Mahameru.

Tanpa berpikir panjang, Pangeran Serunting segera menyanggupi persyaratan itu. Setelah itu, ia langsung memulai tapanya dengan penuh konsentrasi. 

Segala bentuk kehidupan dunia telah lenyap dalam pikiran dan ingatannya. Rasa lapar dan dahaga pun tidak dirasakannya lagi. 

Semakin lama ia semakin larut dalam tapanya sehingga tak terasa sudah 2 tahun ia bertapa. Saat itu pula, seluruh tubuhnya telah tertutupi daun-daun bambu yang telah berguguran.

 

Sesuai dengan janjinya, Sang Hyang Mahameru kembali mendatangi Pangeran Serunting.

“Wahai, anak muda. Karena engkau telah berhasil melaksanakan syarat itu dengan baik, maka kini saatnya aku menurunkan ilmu kesaktian kepadamu,” kata Sang Hyang Mahameru.

Kategori :