Kasus Korupsi Minyak Angkutan Sampah di OKU Selatan eks Kepala DLH dan Bendahara Belum Ditahan, Ini Alasannya

Kasus Korupsi Minyak Angkutan Sampah di OKU Selatan eks Kepala DLH dan Bendahara Belum Ditahan, Ini Alasannya

Kajari OKUS Dr Adi Purnama SH MH mengumumkan dua tersangka dugaan korupsi pada DLH Kabupaten OKUS TA 2019-2021. foto: rendi/oganilir.co.--

MUARADUA, OGANILIR.CO – Penyidikan kasus dugaan korupsi pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Selatan (OKUS) Tahun Anggaran 2019, 2020, dan 2021, memasuki babak baru. 

Penyidik Kejari OKUS, menetapkan dan mengumumkan 2 orang tersangkanya, Selasa, 27 Februarai 2023.

Yakni, mantan Kepala DLH, Umar Safari dan Bendahara Haris masih ASN aktif. Umar Safari baru pensiun dini Januari 2023. 

BACA JUGA:Berkas Tiga Tersangka Korupsi Dana Hibah Bawaslu Ogan Ilir Lengkap, Segera Dilakukan Persidangan

Diketahui, sebelumnya sejak 2022 Seksi Pidsus Kejari OKUS tengah mengusut kasus dugaan korupsi anggaran bahan bakar minyak (BBM) kendaraan angkutan sampah pada DLH OKUS.

“Dugaan korupsi ini terkait penyimpangan kegiatan atas persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup OKU Selatan Tahun Anggaran 2019, 2020 dan 2021,” kata Kepala Kejari OKUS Dr Adi Purnama SH MH, didampingi Kasi Intel Aci Jaya Putra SH, Kasi Pidsus Julia Rachman SH, dan Kasi Datun Hasan Asy Ari SH.

Kedua tersangka dikenakan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat 1 KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. Atau kedua, Pasal 3 jo Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, atau ketiga Pasal 12 huruf F jo Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.

BACA JUGA:Tersangka Dugaan Korupsi di Bawaslu Ogan Ilir Belum Juga Sidang, Penyidik Masih Melengkapi Berkas

“Ketiga pasal itu sebagai penetapan kedua tersangka dengan menggunakan alternatif dengan pasal yang telah disampaikan tersebut,” jelas Adi Purnama. 

Pihaknya saat ini belum melakukan penahanan terhadap kedua tersangka.

Namun dalam perkara ini, tim penyidik Unit Pidsus Kejari OKUS telah menyita berupa uang Rp348.800.000. 

BACA JUGA:Korupsi Program Selamatkan Rawa Ratusan Miliar, eks Kepada Dinas Pertanian Banyuasin Tersangka dan Ditahan

Pihaknya mengupayakan pemulihan terhadap keuangan negara. 

Setelah adanya penyitaan itu, akan ada pertimbangan dari tim penyidik akan melakukan penahanan atau tidak. 

Sumber: