Tanpa Sebab, Presiden Vietnam Mundur

Tanpa Sebab, Presiden Vietnam Mundur

Vo Van Thuong.--

BACA JUGA:THR-Gaji ke-13 PNS Tunggu Penetapan Presiden Jokowi

Pengunduran diri yang mencurigakan?

Meskipun pengunduran diri Thuong terjadi karena dugaan korupsi ketika ia menjadi ketua partai di provinsi Quang Ngai hampir satu dekade yang lalu, beberapa pihak mempertanyakan apakah tuduhan tersebut benar-benar merupakan berita baru bagi para petinggi Partai Komunis, karena sebelumnya petinggi Partai Komunis Vietnam menyetujui pengangkatan Thuong sebagai presiden pada tahun lalu, hal ini memunculkan indikasi bahwa pengunduran diri Thuong terkesan dipaksakan.

"Seseorang benar-benar menggali masa lalunya, yang menunjukkan bahwa hal itu bermotif politik," kata Zachary Abuza, seorang profesor di National War College di Washington.

Usai pengunduran diri Thoung, seperti tradisi yang ada di Partai Komunis, pimpinan senior akan memulai pembicaraan mengenai keputusan personalia yang akan dibuat pada Kongres Nasional di awal tahun 2026.

BACA JUGA:Enam Istana Kepresidenan di Indonensia, Apa saja ?

Mereka kini harus memutuskan pengganti Thuong sebagai presiden. Jika Partai Komunis tetap berpegang pada peraturannya sendiri bahwa presiden baru harus menjalani masa jabatan penuh sebagai anggota Politbiro, maka hanya ada lima kandidat, meskipun ada kemungkinan bahwa partai tersebut akan melanggar peraturan tersebut sekali lagi.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue kemungkinan besar tidak akan tertarik, karena jabatan presiden memiliki posisi yang lebih rendah dalam hal kekuasaan politik dibandingkan jabatan mereka saat ini, kata Le Hong Hiep, peneliti senior di Institut ISEAS–Yusof Ishak. Program Studi Vietnam di Singapura.

Siapa kandidat Presiden Vietnam selanjutnya?

To Lam,yang saat ini menjabat menteri keamanan publik menjadi kandidat potensial. Jabatan kepresidenan mungkin akan mempermudahnya untuk mendapatkan pengecualian terhadap aturan batas usia agar dapat mencalonkan diri sebagai sekretaris jenderal pada 2026.

BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Presiden Boleh Kampanye, Diatur UU No 7 Tahun 2017

Namun, menduduki kursi kepresidenan akan mengurangi kapasitasnya pada kampanye antikorupsi, sehingga berpotensi merugikan ambisinya untuk menduduki jabatan puncak di Partai Komunis.

Para analis memperkirakan kursi kepresidenan kemungkinan besar akan diambil oleh Truong Thi Mai yang saat ini menjabat sebagai anggota Sekretariat Partai Komunis, Trong, atau seseorang yang berada di posisi bawah.

Sosok terpilih sebagai Presiden Vietnam nantinya juga akan berdampak pada siapa yang menggantikan Nguyen Phu Trong sebagai Sekretaris Jenderal pada 2026. Trong dianggap sebagai sumber dari sebagian besar ketidakstabilan politik Vietnam.

Thuong, presiden yang baru saja mundur, adalah satu dari lima kandidat yang memenuhi syarat untuk menggantikan Trong sebagai Sekretaris Jenderal Partai, kata Abuza. Dengan mundurnya Thuong, hanya tersisa empat kandidat.

Sumber: