Tinggal Putri dan Kuat di Belakang Sambo, Bripka Ricky Ubah BAP, 2 Mantan Ajudan Lawan Jenderal

Tinggal Putri dan Kuat di Belakang Sambo, Bripka Ricky Ubah BAP, 2 Mantan Ajudan Lawan Jenderal

Bripka Ricky Rizal saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada akhir Agustus. Foto: Ricardo/JPNN--

BACA JUGA:Pria Ini Sembelih Kucing dan Digoreng Buat Hidangan Sarapan Pagi, Disebut Warga Bengkulu Utara

Saat menanyakan hal tersebut, Sambo sudah tampak semakin emosional.

RR juga bercerita jika Putri, juga menanyai hal serupa tentang pelecehan. “Lu (RR) tahu nggak, ada pelecehan oleh Joshua,” begitu kata Putri kepada RR. 

Atas pertanyaan Putri, R, dalam pengakuannya juga menjawab tak tahu soal pelecehan itu.

Menurut Erman, kliennya lalu bercerita kepada Sambo dan Putri, tentang adanya situasi tegang di Magelang. Ada ketegangan antara  Brigadir J dengan Kuwat Maruf (KM).

BACA JUGA:Terdakwa Korupsi Bibit Karet OKI Divonis Bebas, Jaksa Kasasi, Pengacara Siap Keluarkan Kliennya dari Tahanan

“Yang saya (RR) tahu, hanya kayak pertengkaran Kuwat sama Yosua (J),” kata Erman menjelaskan jawaban RR.

RR mengaku tidak tahu penyebab pertengkaran antara Kuwat dengan Brigadir J.

RR bercerita kepada Erman, tentang situasi di rumah Magelang, Kamis (7/7). Saat itu, RR bersama Bharada RE, sedang mengantarkan anak Sambo, ke Sekolah Taruna Nusantara.

Di tengah perjalanan, Putri menelepon RE untuk menyuruhnya pulang. Setibanya di rumah Magelang, di lantai satu, sudah tak ada orang. Saat RR naik ke lantai dua, ia bertemu dengan Kuwat yang sudah dalam keadaan tegang, dan panik.

BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (10) - Beradu Headline

RR sempat bertanya kepada Kuwat tentang situasi yang tampak tegang itu. Lalu Kuwat menyampaikan, aksi J, yang mendesak ingin masuk ke kamar Putri. Saat itu Susi juga terlihat menangis.

Brigadir J berusaha masuk ke kamar Putri, namun dihalang-halangi oleh Kuwat. “Yoshua (J) itu terus mau masuk ketemu Ibu. Ditahan pakai pisau oleh si Pak Kuwat,” cerita RR Erman.

Kuwat mengatakan kepada RR, melihat Brigadir J sambil mengendap-endap naik-turun tangga dari lantai satu, ke kamar Putri. Ketika Kuwat menanyakan aksi mengendap-endap tersebut Brigadir J memilih untuk kabur.

“Kesannya, jadi yang disampaikan oleh Pak Kuwat itu, bahwa si Yoshua melakukan hal-hal yang dinilai negatif kepada Ibu. Tetapi, (RR) tidak tahu apakah itu pelecehan, atau tidak. Dia (RR) tidak tahu itu,” kata Erman.

Sumber: jpnn.com